Investasi Properti: Peluang, Tantangan, dan Tips Sukses di Tahun 2025
Propertivista.com - Properti menjadi salah satu instrumen investasi yang sejak dulu diminati banyak orang. Selain memberikan nilai guna sebagai tempat tinggal atau usaha, properti juga dikenal sebagai aset yang cenderung mengalami kenaikan nilai seiring waktu. Di Indonesia, tren investasi properti terus berkembang, apalagi didorong oleh kebutuhan hunian yang terus meningkat serta potensi sektor pariwisata di berbagai daerah. Tahun 2025 ini, sektor properti diperkirakan tetap menjanjikan meski menghadapi beberapa tantangan. Artikel ini akan membahas tentang pengertian properti, jenis-jenis properti, alasan kenapa properti masih menarik, tantangan di dunia properti, hingga tips sukses berinvestasi di bidang ini.
![]() |
Investasi Properti |
Properti adalah aset berupa tanah dan bangunan beserta
sarana dan prasarana yang melekat di dalamnya. Dalam dunia bisnis, properti
bisa berupa rumah tinggal, apartemen, ruko, hotel, vila, gudang, hingga lahan
kosong yang memiliki nilai komersial. Properti memiliki keunggulan dibandingkan
jenis investasi lain karena cenderung stabil, bisa menghasilkan passive income,
serta berpotensi mengalami kenaikan harga dalam jangka panjang.
Ada berbagai jenis properti yang berkembang di Indonesia,
masing-masing memiliki karakteristik dan peluang investasi yang berbeda.
Pertama adalah properti residensial atau tempat tinggal, seperti rumah tapak,
apartemen, rumah susun, hingga kost-kostan. Jenis properti ini paling umum
diminati karena berkaitan langsung dengan kebutuhan primer masyarakat, yakni
tempat tinggal.
Kedua, properti komersial yang berfungsi sebagai tempat
usaha, seperti ruko, kios, hotel, restoran, kantor, pusat perbelanjaan, dan
gudang. Properti jenis ini biasanya menawarkan potensi keuntungan dari sewa
maupun kenaikan harga yang relatif cepat, apalagi jika berlokasi di kawasan
bisnis yang strategis.
Ketiga adalah properti industri, seperti pabrik,
pergudangan, dan kawasan industri. Properti ini umumnya dibutuhkan oleh
perusahaan manufaktur, logistik, atau perdagangan berskala besar. Meskipun
investasi di sektor ini memerlukan modal cukup besar, potensi keuntungannya pun
sepadan.
Keempat, properti berupa lahan kosong yang digunakan untuk
investasi jangka panjang atau pengembangan proyek di masa depan. Lahan kosong
bisa memberikan keuntungan besar jika dibeli di lokasi strategis dan
diproyeksikan mengalami perkembangan pesat dalam beberapa tahun ke depan.
Mengapa banyak orang masih tertarik berinvestasi di bidang
properti? Alasan pertama adalah nilai properti yang relatif stabil dan
cenderung naik dari tahun ke tahun. Berbeda dengan investasi saham atau kripto
yang fluktuatif, harga tanah dan bangunan di Indonesia terus meningkat seiring
dengan bertambahnya jumlah penduduk dan terbatasnya ketersediaan lahan.
Alasan kedua, properti dapat memberikan passive income
melalui sistem sewa. Pemilik rumah, apartemen, ruko, atau vila bisa menyewakan
propertinya dan memperoleh penghasilan rutin setiap bulan atau tahun tanpa
harus menjual aset tersebut. Bahkan, beberapa investor properti hanya
mengandalkan hasil sewa untuk kebutuhan sehari-hari.
Alasan ketiga, properti tergolong aset berwujud yang bisa
dilihat dan disentuh langsung. Hal ini memberikan rasa aman bagi sebagian orang
karena nilai investasi tidak bergantung sepenuhnya pada kondisi pasar atau
situasi ekonomi global.
Alasan keempat, properti bisa menjadi warisan bernilai
tinggi untuk keluarga di masa depan. Harga properti yang terus naik
memungkinkan pemiliknya mewariskan aset dengan nilai yang lebih besar
dibandingkan saat dibeli.
Meskipun menawarkan banyak keuntungan, investasi properti
juga memiliki tantangan. Salah satunya adalah nilai properti yang sangat
bergantung pada lokasi. Properti di pusat kota atau kawasan bisnis cenderung
lebih cepat mengalami kenaikan harga dibandingkan yang berada di pinggiran.
Oleh karena itu, pemilihan lokasi menjadi faktor krusial dalam investasi
properti.
![]() |
Investasi Properti |
Selain itu, biaya perawatan dan pajak properti juga harus
diperhitungkan. Properti yang dibiarkan kosong tanpa perawatan bisa mengalami
penurunan nilai. Begitu pula dengan kewajiban membayar pajak bumi dan bangunan
(PBB) yang harus rutin dilunasi setiap tahun.
Tantangan lainnya, proses jual beli properti biasanya
memerlukan waktu yang tidak sebentar. Berbeda dengan investasi saham yang bisa
dijual kapan saja, menjual properti memerlukan proses administrasi, negosiasi
harga, hingga pencarian pembeli yang cocok. Oleh karena itu, investor harus
memiliki strategi keuangan jangka panjang saat memilih properti sebagai
instrumen investasi.
Fluktuasi kebijakan pemerintah juga bisa memengaruhi iklim
bisnis properti. Contohnya, perubahan aturan tentang kepemilikan properti bagi
warga negara asing, kebijakan suku bunga KPR, hingga peraturan tata ruang kota
bisa berdampak signifikan terhadap nilai properti di suatu wilayah.
Agar sukses dalam bisnis properti, ada beberapa tips yang
bisa diterapkan. Pertama, lakukan riset lokasi sebelum membeli properti. Pilih
area yang prospektif, dekat dengan pusat bisnis, sekolah, rumah sakit, atau
akses transportasi umum. Lokasi yang strategis memiliki peluang lebih besar
untuk mengalami kenaikan nilai dan mudah disewakan.
Kedua, cek legalitas properti secara detail. Pastikan
properti yang akan dibeli memiliki sertifikat hak milik (SHM) atau hak guna
bangunan (HGB) yang sah. Hindari membeli properti yang bermasalah secara hukum
atau memiliki sengketa kepemilikan.
Ketiga, hitung estimasi biaya perawatan dan pajak tahunan.
Sebelum membeli, cari tahu berapa biaya yang dibutuhkan untuk perawatan
bangunan, kebersihan, keamanan, serta pajak PBB yang harus dibayar setiap
tahunnya. Hal ini penting agar cashflow investasi tetap sehat.
Keempat, jangan terpaku pada harga murah. Properti murah di
lokasi yang kurang strategis bisa jadi sulit disewakan atau dijual kembali.
Lebih baik membeli properti dengan harga wajar di lokasi potensial karena
peluang kenaikan nilai dan minat pasar lebih besar.
Kelima, manfaatkan fasilitas pembiayaan yang tersedia. Saat
ini, banyak bank dan lembaga keuangan menawarkan program kredit pemilikan rumah
(KPR) atau kredit apartemen dengan bunga kompetitif. Pilih skema cicilan yang
sesuai kemampuan agar investasi properti tetap aman dan tidak membebani
keuangan.
Keenam, pertimbangkan konsep properti yang sesuai tren.
Misalnya, saat ini tren rumah minimalis modern, rumah ramah lingkungan, dan
hunian berbasis smart home cukup diminati. Memiliki properti yang mengikuti
tren pasar akan memudahkan saat ingin disewakan atau dijual kembali.
Ketujuh, bangun relasi dengan agen properti terpercaya.
Seorang agen properti bisa membantu mencari properti potensial, proses
negosiasi harga, hingga pengurusan dokumen legalitas. Dengan bantuan
profesional, proses investasi bisa lebih aman dan efisien.
![]() |
Investasi Properti |
Kesimpulannya, investasi properti tetap menjadi salah satu
pilihan menarik di tahun 2025. Meski memiliki tantangan, potensi keuntungan
dari kenaikan harga dan passive income dari sewa tetap menjadi daya tarik
utama. Dengan perencanaan matang, riset lokasi, serta pengelolaan yang baik,
investasi properti bisa menjadi aset jangka panjang yang aman dan
menguntungkan. Jika dikelola secara profesional, bisnis properti tidak hanya
memberikan keuntungan finansial, tetapi juga bisa menjadi warisan bernilai tinggi
bagi generasi berikutnya.