Mengenal Properti: Jenis, Keuntungan, dan Tips Sebelum Membeli

PropertiVista.comProperti menjadi salah satu sektor yang tak pernah kehilangan peminat. Dari tahun ke tahun, minat masyarakat untuk memiliki properti pribadi maupun sebagai investasi terus meningkat. Tidak hanya rumah tinggal, properti juga mencakup beragam bentuk lainnya, mulai dari tanah kosong, apartemen, ruko, hingga bangunan komersial seperti hotel dan pusat perbelanjaan.

Dengan nilai yang cenderung stabil bahkan meningkat, properti dianggap sebagai salah satu instrumen investasi paling aman dalam jangka panjang. Lalu, apa sebenarnya yang dimaksud dengan properti? Apa saja jenis-jenisnya? Serta bagaimana cara bijak sebelum membeli properti agar tidak merugi? Yuk, simak ulasan lengkapnya berikut ini.


Mengenal Properti

Apa Itu Properti?

Secara umum, properti adalah segala sesuatu yang berupa tanah beserta bangunan di atasnya, serta segala hal yang terkait secara fisik maupun legal dengan tanah tersebut. Properti juga mencakup hak kepemilikan yang menyertainya, baik berupa rumah tinggal, gedung perkantoran, apartemen, pusat perbelanjaan, hotel, hingga lahan kosong.

Dalam dunia investasi, properti kerap dianggap sebagai aset berharga yang nilainya jarang turun. Selain bisa ditempati, properti bisa disewakan atau dijual kembali dengan nilai yang lebih tinggi di masa depan. Karena itulah, banyak orang yang menjadikan properti sebagai salah satu portofolio investasi untuk menjaga kekayaan mereka.

Jenis-Jenis Properti

Secara garis besar, properti dibedakan menjadi beberapa jenis, tergantung fungsi dan peruntukannya. Berikut ini beberapa kategori properti yang umum dikenal:

  1. Properti Residensial (Tempat Tinggal)
    Jenis properti ini ditujukan untuk tempat tinggal, baik individu maupun keluarga. Contohnya seperti rumah tapak, apartemen, rumah susun (rusun), vila, hingga kost-kostan.
  2. Properti Komersial (Komersialisasi)
    Properti komersial digunakan untuk kegiatan usaha dan bisnis. Contohnya gedung perkantoran, ruko, hotel, pusat perbelanjaan, kafe, dan restoran.
  3. Properti Industri
    Jenis ini digunakan untuk kegiatan produksi, manufaktur, dan distribusi barang. Contohnya pabrik, gudang, dan kawasan industri.
  4. Properti Khusus
    Kategori ini mencakup bangunan atau lahan yang dipergunakan untuk tujuan tertentu. Misalnya rumah sakit, sekolah, tempat ibadah, stadion, museum, dan terminal.
  5. Tanah Kosong
    Tanah tanpa bangunan yang dapat dimanfaatkan untuk berbagai kebutuhan di masa depan. Nilai tanah biasanya terus meningkat seiring dengan perkembangan wilayah.

Keuntungan Berinvestasi di Sektor Properti

Tidak hanya sebagai kebutuhan dasar, properti juga sering dijadikan sebagai instrumen investasi. Berikut beberapa alasan mengapa banyak orang tertarik berinvestasi properti:

  • Nilai Aset Cenderung Naik
    Harga properti jarang mengalami penurunan, bahkan terus meningkat seiring waktu. Faktor perkembangan wilayah, infrastruktur, dan aksesibilitas menjadi pendorong utama kenaikan nilai properti.
  • Pendapatan Pasif
    Properti bisa menghasilkan pendapatan pasif melalui skema sewa. Misalnya menyewakan rumah, apartemen, atau ruko, yang keuntungannya dapat digunakan untuk kebutuhan lain atau investasi berikutnya.
  • Diversifikasi Portofolio
    Dalam dunia investasi, properti bisa menjadi instrumen untuk mendiversifikasi portofolio selain saham, obligasi, atau emas. Dengan begitu, risiko kerugian bisa lebih diminimalkan.
  • Daya Tahan Terhadap Inflasi
    Harga sewa maupun jual beli properti cenderung menyesuaikan dengan tingkat inflasi. Hal ini membuat nilai aset tetap stabil dalam jangka panjang.
  • Aset Nyata dan Berwujud
    Berbeda dengan saham atau reksadana yang sifatnya abstrak, properti bisa dilihat, disentuh, dan digunakan secara langsung.
Mengenal Properti

Risiko Investasi Properti

Meski menawarkan berbagai keuntungan, investasi di bidang properti juga memiliki sejumlah risiko yang perlu diperhitungkan:

  • Likuiditas Rendah
    Properti tidak bisa langsung diuangkan dalam waktu cepat. Proses jual beli properti memerlukan waktu dan biaya yang tidak sedikit.
  • Biaya Perawatan
    Properti memerlukan perawatan rutin agar tetap dalam kondisi baik. Mulai dari perbaikan bangunan hingga pembayaran pajak tahunan.
  • Faktor Lokasi
    Nilai properti sangat bergantung pada lokasi. Jika wilayah sekitar tidak berkembang atau akses sulit, nilai properti bisa stagnan bahkan menurun.
  • Risiko Hukum
    Pembelian properti tanpa kejelasan legalitas bisa menimbulkan sengketa hukum. Pastikan semua dokumen dan izin kepemilikan sudah lengkap.

Tips Sebelum Membeli Properti

Agar tidak salah langkah dalam membeli properti, berikut beberapa tips yang bisa kamu pertimbangkan:

  1. Tentukan Tujuan Pembelian
    Apakah properti tersebut untuk tempat tinggal, investasi sewa, atau jual-beli jangka panjang? Menentukan tujuan akan membantu memilih jenis dan lokasi properti yang sesuai.
  2. Pilih Lokasi Strategis
    Lokasi menjadi faktor utama dalam menentukan nilai properti. Pilihlah kawasan yang dekat dengan fasilitas umum seperti sekolah, rumah sakit, pusat perbelanjaan, dan akses transportasi.
  3. Periksa Legalitas
    Pastikan properti yang akan dibeli memiliki sertifikat kepemilikan yang sah, seperti SHM (Sertifikat Hak Milik) atau HGB (Hak Guna Bangunan), serta izin mendirikan bangunan (IMB).
  4. Sesuaikan dengan Budget
    Jangan memaksakan diri membeli properti di luar kemampuan finansial. Hitung dengan cermat cicilan KPR, DP, dan biaya tambahan lainnya seperti notaris, pajak, serta asuransi.
  5. Gunakan Jasa Agen Properti Profesional
    Jika perlu, gunakan jasa agen properti terpercaya untuk membantu proses pencarian, negosiasi, hingga pengurusan legalitas.
  6. Cek Potensi Nilai Jual Kembali
    Pelajari tren harga properti di kawasan tersebut, potensi pengembangan area, serta daya tarik fasilitas sekitarnya untuk memastikan nilai jual kembali yang menjanjikan.
  7. Kunjungi Lokasi Langsung
    Jangan hanya mengandalkan brosur atau gambar di internet. Kunjungi langsung lokasi properti untuk memastikan kondisi bangunan, lingkungan sekitar, dan akses jalan.

Tren Properti di Indonesia

Dalam beberapa tahun terakhir, tren properti di Indonesia cukup beragam. Kawasan pinggiran kota besar seperti Tangerang, Bekasi, Bogor, dan Surabaya Barat menjadi primadona karena harga lebih terjangkau dengan fasilitas lengkap. Selain itu, tren hunian minimalis, apartemen, dan properti ramah lingkungan juga semakin diminati.

Sementara untuk properti komersial, konsep coworking space, ruko multifungsi, hingga kawasan bisnis terpadu menjadi pilihan pelaku usaha. Sektor properti industri juga terus tumbuh, didorong oleh ekspansi logistik dan e-commerce yang membutuhkan gudang dan pusat distribusi.

Mengenal Properti

Penutup

Properti memang menjadi salah satu investasi jangka panjang yang menjanjikan. Selain nilainya yang terus meningkat, properti juga bisa memberikan pendapatan pasif serta perlindungan terhadap inflasi. Namun, penting untuk memperhitungkan segala risiko dan melakukan riset mendalam sebelum membeli. Pastikan legalitas aman, lokasi strategis, serta sesuai tujuan investasi agar bisa mendapatkan manfaat maksimal di masa depan.

 

Share

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel