Strategi Investasi Properti: Cara Cerdas Mengembangkan Aset di Era Modern

Propertivista.com - Investasi properti sejak dulu dikenal sebagai salah satu instrumen investasi yang stabil dan menguntungkan. Dengan karakter aset nyata yang relatif aman terhadap inflasi, properti menjadi pilihan banyak orang untuk mengembangkan kekayaan jangka panjang. Namun, agar investasi properti benar-benar menghasilkan, dibutuhkan strategi yang tepat. Tanpa strategi yang matang, investasi bisa berujung kerugian akibat salah pilih lokasi, overbudget renovasi, atau sulitnya properti disewakan. Artikel ini akan membahas beberapa strategi investasi properti yang bisa Anda terapkan untuk memaksimalkan keuntungan sekaligus meminimalkan risiko.


strategi investasi properti

Kenapa Investasi Properti Menarik?

Sebelum membahas strategi, penting untuk memahami mengapa properti selalu menjadi favorit investor. Berikut beberapa alasannya:

  • Nilai properti cenderung naik seiring waktu karena faktor kelangkaan lahan dan meningkatnya permintaan.
  • Potensi passive income dari sewa rumah, kos-kosan, apartemen, atau ruko.
  • Diversifikasi portofolio karena properti bersifat tangible asset yang stabil dibanding instrumen investasi berbasis pasar keuangan.
  • Manfaat leverage, di mana Anda bisa membeli properti dengan modal awal relatif kecil melalui fasilitas KPR atau kredit investasi properti.
  • Perlindungan terhadap inflasi, sebab harga properti dan tarif sewa biasanya naik seiring naiknya biaya hidup.

Namun, agar investasi ini optimal, penting untuk menyusun strategi sejak awal. Berikut beberapa strategi yang bisa Anda coba.

1. Tentukan Tujuan Investasi Sejak Awal

Strategi pertama adalah menentukan tujuan investasi properti. Apakah Anda ingin mendapatkan passive income dari sewa bulanan? Atau mengejar capital gain dari kenaikan harga properti dalam beberapa tahun ke depan? Masing-masing tujuan membutuhkan pendekatan berbeda.

  • Jika ingin passive income, fokuslah pada properti yang mudah disewakan seperti apartemen di pusat kota, rumah di area kampus, atau ruko di lokasi strategis.
  • Jika mengincar capital gain, carilah properti di area yang memiliki potensi pengembangan infrastruktur, dekat proyek pemerintah, atau kawasan yang sedang berkembang.

Dengan tujuan yang jelas, Anda bisa menyusun anggaran, menentukan tipe properti, dan memilih lokasi yang sesuai.

2. Pilih Lokasi yang Berkembang

Lokasi adalah faktor paling krusial dalam investasi properti. Lokasi yang strategis akan menentukan nilai properti, harga sewa, dan potensi kenaikan harganya di masa depan. Beberapa ciri lokasi properti yang ideal untuk investasi:

  • Dekat fasilitas umum seperti sekolah, rumah sakit, pusat perbelanjaan, terminal, atau stasiun.
  • Berada di jalur pengembangan kota atau kawasan wisata yang sedang naik daun.
  • Akses jalan mudah dan lingkungan aman.

Saat ini, banyak investor melirik kawasan pinggiran kota besar yang sedang berkembang karena harga masih relatif terjangkau namun punya prospek jangka panjang.

3. Manfaatkan Properti Second

Tak selalu harus properti baru, properti second atau bekas justru seringkali menawarkan harga lebih kompetitif. Jika Anda jeli, properti second di lokasi strategis bisa disulap menjadi aset produktif. Namun, pastikan untuk melakukan pengecekan kondisi bangunan, legalitas, dan histori transaksi sebelum membeli.

Bahkan, banyak investor properti sukses yang menerapkan strategi buy, renovate, and rent atau buy, renovate, and sell untuk mendapatkan keuntungan lebih besar dalam waktu relatif singkat.

4. Pertimbangkan Sistem KPR atau Kredit Investasi Properti

Salah satu keunggulan investasi properti adalah bisa menggunakan leverage atau dana pinjaman. Dengan fasilitas KPR atau kredit investasi properti, Anda bisa membeli properti dengan modal awal 20–30% saja. Sisanya dibayar secara cicilan dengan jangka waktu hingga 20 tahun.

Keuntungannya, nilai properti yang Anda beli bisa naik signifikan dalam beberapa tahun sementara Anda hanya membayar sebagian kecil harga pokok di awal. Terlebih jika properti tersebut langsung disewakan, hasil sewa bisa digunakan untuk membayar cicilan kredit.

Namun, perhitungkan bunga dan biaya-biaya lain dengan teliti agar cash flow tetap positif.

5. Diversifikasi Jenis Properti

Agar risiko investasi lebih terkontrol, sebaiknya jangan hanya fokus pada satu jenis properti saja. Lakukan diversifikasi dengan beberapa jenis properti seperti:

  • Apartemen: cocok di kawasan perkotaan, banyak diminati pekerja profesional dan mahasiswa.
  • Rumah tapak: populer di daerah suburban atau perumahan keluarga.
  • Ruko: cocok di kawasan komersial dengan potensi sewa lebih tinggi.
  • Kost-kostan: ideal di sekitar kampus atau area industri.
  • Tanah kosong: bisa jadi aset jangka panjang di area berkembang.

Dengan portofolio properti yang bervariasi, Anda bisa mengurangi risiko kerugian dari satu jenis properti saja dan memaksimalkan peluang keuntungan dari berbagai sektor.

6. Hitung Return of Investment (ROI) Secara Cermat

Sebelum membeli properti, lakukan simulasi perhitungan ROI agar Anda tahu estimasi pengembalian investasinya. ROI dalam investasi properti bisa dihitung dari:

  • Passive income (sewa tahunan) / Harga beli properti x 100%
  • Tambahkan juga estimasi biaya operasional seperti pajak, perawatan, dan biaya lain-lain.

Umumnya, ROI investasi properti yang ideal berada di kisaran 6–10% per tahun untuk sewa, belum termasuk capital gain dari kenaikan harga properti.

strategi investasi properti

7. Gunakan Jasa Agen Properti atau Konsultan

Bila Anda masih pemula, tak ada salahnya menggunakan jasa agen properti atau konsultan investasi untuk mendapatkan insight, listing properti potensial, atau bantuan negosiasi harga. Agen profesional juga bisa membantu memeriksa legalitas properti, memastikan harga pasar, dan memprediksi prospek lokasi.

Namun, pastikan Anda bekerja sama dengan agen properti yang resmi dan berizin untuk menghindari risiko penipuan.

8. Perhatikan Tren Properti Digital

Di era digital, investasi properti tak hanya sebatas membeli bangunan fisik. Kini, banyak platform crowdfunding properti atau marketplace properti yang memungkinkan Anda berinvestasi mulai dari nominal kecil. Konsep ini cocok bagi investor yang ingin diversifikasi tanpa harus membeli properti secara penuh.

Selain itu, tren properti digital seperti virtual property di dunia metaverse juga mulai banyak dilirik sebagai aset masa depan.

9. Jaga Legalitas dan Administrasi

Jangan tergiur harga murah tanpa memeriksa legalitas properti. Pastikan semua dokumen lengkap seperti sertifikat hak milik, IMB (Izin Mendirikan Bangunan), PBB (Pajak Bumi Bangunan) terbayar, dan tidak dalam sengketa. Hal ini akan memudahkan Anda saat ingin menjual kembali atau menjadikan properti sebagai jaminan kredit di kemudian hari.

10. Rajin Update Informasi Pasar Properti

Pasar properti bersifat dinamis, dipengaruhi kondisi ekonomi, kebijakan pemerintah, hingga tren gaya hidup. Untuk itu, rajinlah update informasi seputar harga pasar, tren lokasi favorit, kebijakan KPR, atau proyek infrastruktur yang bisa memengaruhi nilai properti.

Mengikuti seminar, webinar, atau bergabung di komunitas investor properti juga bisa menjadi cara efektif untuk memperluas wawasan dan jaringan.

strategi investasi properti

Kesimpulannya, investasi properti adalah instrumen jangka panjang yang menjanjikan asal dilakukan dengan strategi yang tepat. Mulai dari pemilihan lokasi, jenis properti, cara pembiayaan, hingga perhitungan ROI harus dipersiapkan matang. Jangan lupa terus belajar, update tren, dan jeli membaca peluang. Dengan perencanaan yang baik, investasi properti bisa menjadi sumber passive income sekaligus alat membangun aset masa depan.

 


Share

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel