Strategi Investasi Properti yang Efektif untuk Keuntungan Maksimal

Propertivista.com - Investasi properti sudah lama menjadi salah satu instrumen favorit bagi banyak orang untuk membangun kekayaan jangka panjang. Selain karena nilainya yang cenderung naik dari waktu ke waktu, properti juga bisa memberikan passive income secara rutin melalui penyewaan. Namun, seperti jenis investasi lainnya, properti juga memiliki tantangan dan risiko. Oleh karena itu, penting untuk memiliki strategi yang tepat sebelum terjun ke dunia investasi properti.




strategi investasi properti


Berikut beberapa strategi investasi properti yang bisa kamu terapkan agar hasilnya maksimal dan risikonya lebih terkendali:

1. Tentukan Tujuan Investasi Sejak Awal

Sebelum mulai membeli properti, kamu perlu menentukan terlebih dahulu apa tujuan investasimu. Apakah ingin mendapat passive income dari sewa, capital gain dari kenaikan harga jual, atau keduanya?

Jika tujuanmu adalah passive income, properti seperti rumah kontrakan, kos-kosan, apartemen, atau ruko di area strategis bisa menjadi pilihan. Sebaliknya, jika kamu lebih tertarik dengan capital gain, maka properti di area berkembang yang potensial mengalami kenaikan harga dalam beberapa tahun ke depan bisa jadi pilihan bijak.

Dengan menentukan tujuan sejak awal, kamu bisa lebih fokus dalam memilih jenis properti, lokasi, hingga cara pengelolaannya.

2. Pilih Lokasi yang Tepat

Dalam investasi properti, lokasi adalah faktor kunci. Bahkan istilah populer di kalangan investor mengatakan, “Location, location, location.” Properti di lokasi strategis cenderung lebih cepat naik harganya dan mudah disewakan.

Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam menentukan lokasi:

  • Dekat dengan fasilitas umum seperti sekolah, rumah sakit, pusat perbelanjaan, dan transportasi umum.
  • Berada di kawasan yang sedang berkembang.
  • Potensi permintaan sewa yang tinggi di area tersebut.
  • Bebas banjir dan akses jalan yang memadai.

Melakukan riset lokasi secara mendalam akan membantu kamu mengurangi risiko kerugian dan memperbesar peluang mendapatkan keuntungan jangka panjang.

3. Lakukan Riset Pasar Secara Menyeluruh

Sebelum memutuskan untuk membeli properti, penting untuk memahami kondisi pasar di area tersebut. Kamu bisa mencari tahu harga properti di kawasan yang sama, harga sewa rata-rata, serta tren kenaikan harga properti dalam beberapa tahun terakhir.

Manfaatkan situs properti online, forum diskusi, media sosial, dan bertanya langsung ke agen properti atau penduduk sekitar untuk mendapatkan gambaran yang lebih jelas. Dengan riset yang matang, kamu bisa menentukan apakah properti yang kamu incar memang potensial atau justru overprice.

4. Hitung Potensi Return on Investment (ROI)

Jangan asal beli properti tanpa menghitung potensi keuntungannya. Ada beberapa indikator yang bisa kamu gunakan, salah satunya adalah Return on Investment (ROI).

Contoh perhitungan ROI properti sewa:
Jika kamu membeli rumah seharga Rp500 juta dan disewakan Rp40 juta per tahun, maka:
ROI = (Rp40.000.000 / Rp500.000.000) x 100% = 8%

Biasanya, ROI properti sewa yang ideal berkisar di atas 6% per tahun. Selain ROI, kamu juga perlu memperhitungkan biaya-biaya lain seperti pajak, biaya perawatan, asuransi, dan biaya administrasi.

5. Gunakan Skema Pembiayaan yang Tepat

Investasi properti bisa dilakukan dengan modal pribadi maupun menggunakan fasilitas pembiayaan seperti Kredit Pemilikan Rumah (KPR). Masing-masing memiliki kelebihan dan kekurangan.

Jika menggunakan KPR, pastikan besaran cicilan tidak melebihi 30-35% dari total pendapatan bulanan. Selain itu, cari bank yang menawarkan suku bunga kompetitif dan tenor yang fleksibel.

Beberapa investor memilih strategi leverage, yaitu membeli properti dengan modal kecil ditambah pinjaman bank, lalu menyewakannya. Keuntungan sewa bisa digunakan untuk membayar cicilan, sementara harga properti tetap berpotensi naik.

strategi investasi properti

6. Diversifikasi Jenis Properti

Jangan menempatkan semua modal di satu jenis properti saja. Diversifikasi bisa membantu mengurangi risiko dan membuka peluang keuntungan lebih luas.

Beberapa jenis properti yang bisa kamu jadikan pilihan:

  • Rumah tapak: cocok untuk disewakan atau dijual kembali.
  • Apartemen: biasanya banyak diminati di kawasan perkotaan.
  • Ruko atau kios: potensial untuk passive income dari bisnis penyewa.
  • Kost-kostan: sangat laku di area kampus atau pusat industri.
  • Tanah kosong: ideal untuk capital gain jangka panjang.

Dengan diversifikasi, kalaupun ada salah satu properti yang performanya kurang baik, investasi lain bisa menutupi kerugian tersebut.

7. Manfaatkan Tren Properti Terkini

Tren properti terus berkembang seiring perubahan gaya hidup dan kebutuhan masyarakat. Misalnya, tren properti dekat stasiun commuter line, transit-oriented development (TOD), atau perumahan cluster modern yang ramah lingkungan.

Selain itu, sejak pandemi, permintaan properti di area suburban meningkat karena masyarakat lebih memilih rumah dengan lingkungan terbuka dibanding apartemen di pusat kota. Menangkap peluang dari tren ini bisa membantu kamu mendapatkan keuntungan lebih cepat.

8. Kelola Properti Secara Profesional

Investasi properti tidak berhenti saat proses pembelian selesai. Pengelolaan yang baik akan memengaruhi nilai sewa, tingkat hunian, dan nilai jual properti di masa depan.

Jika kamu tidak sempat mengelola sendiri, bisa memanfaatkan jasa manajemen properti profesional. Mereka akan membantu mulai dari pemasaran, negosiasi, perawatan, hingga administrasi kontrak sewa. Meski ada biaya tambahan, properti bisa lebih produktif dan terawat.

9. Perhatikan Aspek Legalitas

Jangan abaikan aspek legalitas saat membeli properti. Pastikan dokumen seperti sertifikat, IMB, PBB, dan dokumen pendukung lainnya lengkap dan tidak bermasalah. Legalitas yang bermasalah bisa berujung pada kesulitan saat dijual kembali atau sengketa di kemudian hari.

Jika perlu, konsultasikan dengan notaris atau ahli hukum properti untuk memastikan semua aspek legal aman sebelum transaksi.

10. Bersabar dan Konsisten

Investasi properti adalah instrumen jangka panjang. Kenaikan harga properti tidak bisa instan dalam hitungan bulan. Dibutuhkan waktu, kesabaran, dan konsistensi dalam mengelola dan menambah portofolio.

Rutin memantau tren harga, peluang properti baru, serta melakukan evaluasi kinerja investasi bisa membantu kamu mengoptimalkan hasil investasi.

strategi investasi properti

Investasi properti tetap menjadi instrumen yang menjanjikan jika dilakukan dengan strategi yang tepat. Mulai dari menentukan tujuan, memilih lokasi strategis, melakukan riset pasar, menghitung ROI, hingga mengelola properti dengan baik, semua langkah tersebut penting untuk memastikan investasi berjalan optimal.

Selain itu, mengikuti tren properti dan melakukan diversifikasi juga bisa membuka peluang keuntungan lebih luas. Dengan perencanaan matang dan eksekusi yang cermat, investasi properti bisa menjadi sumber passive income sekaligus aset bernilai tinggi di masa depan.

 


Share

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel